Khamis, 3 Februari 2011

7 Golongan yang Dilindungi Allah swt di Akhirat

  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ” Tujuh orang yang akan dilindungi Allah 
dalam naungan-Nya yaitu: Imam  (pemimpin) yang adil; pemuda yang tumbuh dewasa dalam 
beribadah pada Allah; orang yang hatinya selalu terikat pada masjid; dua orang yang saling 
mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula; seorang
lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi
ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’; orang yang bersedekah sehingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya; dan seorang yang
berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)
1.    Imam (pemimpin) yang adil
Dalam ajaran Islam, seorang imam atau pemimpin haruslah berlaku adil, karena segala hal
yang menjadi tanggungjawabnya akan dipertanyakan kembali di akhirat kelak. Maka
bergembiralah bagi pemimpin yang dapat berlaku adil, karena akan mendapatkan naungan
di sisi Allah Subhanahu wa ta’alaa di akhirat nanti. Pemimpin yang dimaksud tidak hanya
pemimpin sebuah negara ataupun penguasa suatu tempat, namun termasuk pula seorang
suami yang memimpin isteri dan anak-anaknya dalam sebuah keluarga.
2.    Pemuda tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah Subhanahu wa ta’alaa
Allah juga menjanjikan naungan atau lindungan di akhirat kepada pemuda yang senantiasa
hidup dalam ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa. Ibadah yang dilakukan tersebut
dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta’alaa, seakan-akan  Allah melihat segala
perbuatan dan amal ibadahnya itu.
3.    Orang yang hatinya selalu terikat pada masjid
Masjid adalah rumah Allah Subhanahu wa ta’alaa. Naungan Ilahi akan selalu ada di akhirat
nanti bagi orang yang senantiasa rindu untuk beribadah di masjid dan merasa betah berada
di dalamnya. Setiap waktu, ia selalu menunggu-nunggu tiba saatnya untuk datang ke masjid
untuk sholat wajib maupun sunnah, sholat berjamaah, mengaji, mendengarkan ceramah, dan
sebagainya.
4.    Dua orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa ta’alaa, berkumpul 
karena Allah dan berpisah karena Allah pula

Dua orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan lindungan dari Allah Subhanahu
wa ta’alaadi akhirat nanti, dan Allah Subhanahu wa ta’alaaakan mengizinkan kedua orang
tersebut untuk masuk ke dalam syurga-Nya.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada seorang
lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam perjalanannya Allah Subhanahu
wa ta’alaa mengutus seorang malaikat untuk mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya,
malaikat itu  berkata, “Kemanakah engkau akan pergi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Aku ingin
mengunjungi saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau punya
kepentingan dari kenikmatan di desa ini?’ Lelaki itu menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku
mencintainya karena Allah.’ Kemudian malaikat itu berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah
utusan Allah Subhanahu wa ta’alaa yang diutus kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu
sebagaimana kamu mencintai-Nya.”
5.    Seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan 
dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’
Hal tersebut merupakan salah satu ujian bagi seorang laki-laki, dimana wanita adalah ujian
yang sungguh berat bagi kaum laki-laki. Seorang laki-laki yang beriman pada Allah
Subhanahu wa ta’alaa takut kepada Allah dan takut kepada azab api neraka, sehingga
laki-laki ini sentiasa mendapat perlindungan dari-Nya.
6.    Orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang 
diperbuat oleh tangan kanannya
Allah Subhanahu wa ta’alaa akan memberikan perlindungan bagi orang yang suka memberi
sedekah dengan ikhlas dan tidak mengharapkan balasan selain ridho Allah swt semata. Dalam
bersedekah, ia tidak membesar-besarkannya, sebaliknya ia akan melakukannya secara tersembunyi
dan tidak ingin diketahui orang lain.
7.    Seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya
Berdzikir dengan hati yang tulus, ridho, dan ikhlas seorang diri, dengan perasaan takut kepada
Allah hingga meneteskan airmata, sebagai tanda kecintaan kepada Allah swt, menyadari
kebesaran Allah Subhanahu wa ta’alaa, serta merasa dirinya penuh dosa sehingga memohonan
ampunan kepada-Nya. Allah akan membukakan pintu syurga untuk orang-orang yang seperti ini.
Sungguh beruntungnya orang yang mendapat naungan Allah Subhanahu wa ta’alaa. Semoga kita
bisa menjadi salah satu golongan yang mendapatkan perlindungan Allah Subhanahu wa ta’alaadi
akhirat nanti. Wallahualam bishshawab.
Kaitkata:

0 Ulasan:

Catat Ulasan

Langgan Catat Ulasan [Atom]

<< Laman utama